Halo, nama saya Nur Raihani mahasiswi dari
Universitas Gunadarma jurusan Psikologi. Saya disini akan memberitahu bahwa ada
manusia yang tinggal selama 300 hari di antariksa. Sebelum itu, kita harus tahu dulu, apa itu antariksa dan apa itu stasiun luar angkasa.
Apa itu antariksa? Luar angkasa atau antariksa adalah ruang yang sangat besar.
Memang benar bahwa menurut ilmu pengetahuan, hanya 4 persen dari luar angkasa
yang terdiri dari benda-benda langit. Sebagian besar "benda" itu
cenderung berupa planet, galaksi, lubang hitam, dan segala macam gangguan
kosmik lainnya, tetapi ada juga ruang untuk beberapa hal aneh yang pernah
ditemukan di sana.
Diluar
angkasa ada yang namanya stasiun luar angkasa. Apa itu stasiun luar angkasa? Para ilmuwan
dan astronaut memiliki tujuan penting dengan menciptakan stasiun luar angkasa.
Pengamatan matahari dan objek ruang angkasa lainnya memerlukan stasiun luar
angkasa sebagai pusat penelitian. Tujuan jangka panjang yang saat ini sedang
dilakukan adalah eksplorasi Mars dan Bulan. Penelitian di Mars dan Bulan ini
diharapkan dapat menciptakan terobosan baru untuk manusia di bidang kesehatan.
NASA menciptakan stasiun luar angkasa untuk pengujian teknologi dan mengirim
robot astronot atau robotnaut. Untuk kepentingan militer, stasiun luar angkasa
dimanfaatkan untuk pengintaian militer.
Kalian tahu? Siapa orang pertama yang mendarat di
bulan? Ya Niel Armstrong.
Pada 20 Juli 1969, tiga manusia telah
mendaratkan kakinya di Bulan. Para astronaut itu adalah Neil Armstrong,
Edwin Aldrin, dan Michael Collins. Mereka menempuh perjalanan sembilan hari di
luar angkasa, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan pulang dan pergi.
Sembilan hari itu singkat bukan? Ada astronaut perempun yang mencpai rekor
terlama di antariksa yaitu selama 300 hari di antariksa. Siapa Perempuan itu? Christina
Koch. Rekor sebelumnya dipegang oleh pensiunan astronaut NASA Peggy Whitson,
yang menetapkan rekor 288 hari pada 2017. Koch melampaui sejarah itu pada bulan
Desember, ketika ia mencapai 289 hari berturut-turut di ruang angkasa.
Astronaut NASA Christina Koch menjadi astronaut
perempuan pertama yang menyelesaikan penerbangan ruang angkasa dengan durasi
waktu terlama. Pesawat ruang angkasa yang membawa Koch mendarat di lapangan
berumput Kazakhstan pada pukul 09:12 GMT. Secara keseluruhan, Koch menghabiskan
waktu selama 328 hari di International Space Station (ISS). Selama misinya,
Koch menyelesaikan 5.248 orbit di Bumi dan menjelajah sejauh 223 juta KM,
setara dengan 291 putaran dari Bulan ke Bumi.
Christina Koch, astronaut NASA, akan kembali ke
Bumi pada pekan depan. Ia akan membuat pencapaian bersejarah pertama, yaitu
penerbangan luar angkasa tunggal terpanjang untuk seorang wanita dengan lebih
dari 300 hari di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS. Koch akan
kembali pada 6 Februari setelah 328 hari berada di ruang angkasa dengan
pendaratan pertama di Kazakhstan lalu naik pesawat NASA Gulfstream untuk
kembali ke Amerika Serikat.
NASA mengatakan bahwa mereka memperpanjang misi
Koch sehingga para ilmuwan dapat mengumpulkan informasi tentang penerbangan
luar angkasa jangka panjang dengan waktu lebih rata-rata enam bulan, yang dapat
membantu memandu penelitian tentang ekspedisi masa depan. Menurut Koch, hal ini
menjadi biasa mengingat sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Ia dan seluruh
tim menyadari bahwa mereka melakukan pekerjaan yang sama seperti rekan kerja
yang lainnya, dan semua orang unggul. Ia juga menambahkan bahwa semua memiliki
standar yang sama dan standar yang sangat tinggi.
Sebelumnya, Koch telah
mencatatkan sejarah selama tinggal di laboratorium orbital. Pada Oktober 2019,
Koch menjadi bagian dari misi antariksa pertama dengan anggota yang semuanya
perempuan bersama dengan Jessica Meir. Christina Koch melakukan pengamatan dari
stasiun luar angkasa internasional. Koch kembali mencatatkan sejarah setelah
berhasil mengungkap keberadaan Air di Mars. Koch melakukan misi luar angkasa
pada 14 Maret 2019 dengan rencana 6 bulan lamanya. Namun misi tersebut
diperpanjang oleh NASA. Alasannya, untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang
efek penerbangan luar angkasa yang berdurasi panjang.
Atas suatu pencapaiannya, Koch
berharap bahwa prestasinya dapat menginspirasi orang lain. Ia juga berharap
bahwa rekornya dapat terpecahkan kembali sesegera mungkin. "Lakukan apapun
yang kamu takuti. Semua orang harus berpikir apa yang membuat mereka tertarik
dan apa yang menarik mereka," kata Koch. Menurut Koch, mencoba hal-hal
tersebut sedikit menakutkan. Namun, biasanya ketakutan menunjukan adanya
ketertarikan. "Jika kamu dapat mencapai hal-hal di luar pemikiran awalmu,
kamu akan merasa sangat puas. Capaian tersebut bisa menjadi prestasi pribadi
dan terkadang juga dapat berarti memberikan sesuatu kembali kepada dunia,"
imbuh Koch.
Sumber :