Yahoo Search Engine Bing Webmaster

Your SEO optimized title page contents

Jumat, 24 April 2020

Senyawa Terbaru yang Bermanfaat Bagi Kehidupan Manusia

      




      Halo, nama saya Nur Raihani mahasiswi dari Universitas Gunadarma jurusan Psikologi. Disini Saya akan memberitahu apa-apa saja Senyawa Terbaru yang bermanfaat bagi kehidupan Manusia, berikut penjelasannya.
  •      Obat Untuk Kanker

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dalam pemanfaatan iptek nuklir untuk kesejahtaraan masyarakat, diwujudkan dengan menghasilkan berbagai senyawa bertanda yang bermanfaat di bidang kesehatan. Senyawa bertanda atau sering disebut dengan labeled compound ini, menurut peneliti Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT), BATAN, Isti Daruwati dapat berupa senyawa kimia atau bahan obat yang diberi unsur radioaktif.
"Senyawa ini,  kemudian direaksikan dengan suatu unsur radioaktif, sehingga senyawa yang semula tidak radioaktif menjadi senyawa yang mengandung unsur radioaktif," kata Isti, seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Disebutkan Isti,  mengikatkan unsur radioaktif dengan senyawa kimia atau bahan obat tadi dilakukan dengan mekanisme reaksi kimia yang tidak rumit. Senyawa yang telah ditandai dengan radioaktif ini, banyak dimanfaatkan di berbagai kegiatan seperti di bidang industri sebagai perunut atau tracer dan di bidang kesehatan untuk mendeteksi atau terapi penyakit kanker.
"PSTNT BATAN telah bekerja sama dengan fakultas farmasi UNPAD dalam mengembangkan senyawa bahan alam, yaitu mangostin yang ditandai dengan iodium-131. Mangostin ini merupakan isolat dari kulit manggis yang telah dikenal lama sebagai obat kanker namun perlu dibuktikan secara ilmiah terlebih dahulu," paparnya.
Untuk menguji apakah senyawa tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan percobaan dengan menyuntikkannya ke dalam tubuh hewan percobaan, yakni tikus atau mencit putih yang menderita kanker. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah senyawa tersebut bergerak ke target sel kanker atau tidak.
"Dengan adanya unsur radioaktif dari bahan alam ini, maka akan memudahkan para peneliti dalam menentukan potensi bahan alam tersebut sebagai obat kanker," tuturnya.
Isti menjelaskan, senyawa bertanda yang digunakan adalah Teknesium (99mTc-siprofloksasin), yaitu senyawa bertanda untuk mendeteksi adanya infeksi di dalam tubuh.
"Senyawa bertanda 99mTc-siprofloksasin disuntikkan melalui ekor tikus putih yang telah mendapat perlakuan berupa implantasi nanopartikel di gusi.  Apabila kondisi penyembuhan pada gusi berangsur baik, maka akan terjadi penurunan akumulasi 99mTc-siprofloksasin dalam gusi tersebut," jelasnya.


  •   Senyawa Baru untuk Antibiotik dan Pestisida

Seorang peneliti yang juga dosen senior Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa 1,3-oxaphospholes. Kepala Lembaga Penelitian Unpar tersebut membenarkan ia berhasil menemukan senyawa baru 1,3-oxaphospholes itu, saat diwawancarai di di Palangkaraya, Jumat (11/9).
 Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus. "Saat berada studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan derivat-derivatnya (turunannya)," katanya. Dari 40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman, sebuah lembaga farmasi yang ada di jerman.
 Sementara 10 senyawa baru lainnya masih dikembangkan mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis. Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut. Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar tersebut, penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu. Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.
Pengembangan penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis. Penemuan senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di Eropa dan Asia seperti perancis, Inggris, Jerman, dan jepang. "Sebagian juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon," katanya. Ia menemukan senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM Universite Montapellier II, Perancis.

  •     Senyawa Baru untuk Ketergantungan Nikotin dan Alkohol

Ada dua senyawa baru yang mungkin efektif dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin pada saat yang bersamaan, senyawa tersebut ditemukan oleh para peneliti di Klinik Ernest Gallo dan Pusat Penelitian di Universitas California, San Francisco, serta Pfizer Inc.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Neuropsychopharmacology edisi 3 November 2010, para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke reseptor asetilkolin neuronal nicotinic (nAChR) subtipe {alpha}3{beta}4*.
nAChRs merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan sistem saraf pusat lebih luas yang memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Baru-baru ini studi genetika manusia telah menunjukkan bahwa pengkodean gen subtipe {alpha}{3}beta4* sangat signifikan bagi kerentanan terhadap ketergantungan alkohol dan nikotin.
“Masalah ini telah menerjemahkan temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang lebih efektif bagi manusia,” kata rekan penulis senior, Selena E. Bartlett, PhD, direktur kelompok Pengembangan Praklinis di Center Gallo. Penulis utama studi ini adalah Susmita Chatterjee, PhD, dari Pusat Gallo.
Pekerjaan telah dilakukan dalam kolaborasi dengan para ilmuwan yang dipimpin oleh rekan-penulis senior, Hans Rollema, PhD, dalam Neuroscience Research Unit di Pfizer Inc.
Salah satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah studi klinis, catat Bartlett. Dia merekomendasikan sebuah studi klinis untuk mengevaluasi efikasi senyawa dan potensi manfaat baik dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin. Senyawa lainnya yang juga dikembangkan oleh Pfizer adalah PF-4575180.
“Kecanduan alkohol dan nikotin seringkali diperlakukan sebagai gangguan yang terpisah,” kata Bartlett, “terlepas dari kenyataan bahwa 60 hingga 80 persen peminum berat juga menghisap tembakau. Sangat sedikit strategi yang efektif untuk mengobati gangguan ini secara terpisah, apalagi secara bersamaan. Data kami menunjukkan bahwa dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin dengan satu obat.” Bartlett menambahkan.
Penelitian ini didukung pendanaan dari National Institute of Health, Departemen Pertahanan AS, Negara Bagian California, Yayasan BLANCEFLOR Boncompagni-Ludovisi, Bildt née, Yayasan Swedia-Amerika, dan Insamlingsstiftelsen Hjärnfonden/Yayasan Otak Swedia.

 Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar