Efek
Rumah Kaca
Halo,
nama saya Nur Raihani mahasiswi dari Universitas Gunadarma jurusan Psikologi.
Saya disini akan menjelaskan tentang Efek Rumah Kaca. Seperti apa itu rumah
kaca, dampak rumah kaca, Proses penyebabnya rumah kaca, dan cara
menanggulanginya. Berikut adalah penjelasannya.
A. Pengertian Rumah Kaca
Rumah
kaca adalah suatu bangunan yang didesain sedemikian sehingga menyerupai rumah
yang dinding, alas, dan atapnya terbuat dari kaca. Dengan adanya rumah kaca
ini, diharapkan udara panas bisa terperangkap di dalamnya agar saat musim
dingin tiba, para petani bisa tetap bercocok tanam. efek rumah kaca ini
memiliki kesamaan dengan rumah kaca, yaitu terperangkapnya radiasi sinar
Matahari di atmosfer Bumi. Gas di atmosfer Bumi yang mampu menahan cahaya
Matahari disebut sebagai gas rumah kaca. Salah satu contoh gas rumah kaca
adalah CO2 (karbondioksida). Tanpa adanya efek rumah kaca ini,
suhu Bumi hanya -18o C, sehingga seluruh permukaan Bumi akan
tertutup oleh es.
B. Penyebab Efek Rumah Kaca
Kalian tau gas apa sajakah yang bisa
menyebabkan efek rumah kaca?
- Uap air (H2O)
- Karbondioksida (CO2)
- Metana (CH4)
- Ozon (O3)
- Nitrous Oksida (N2O)
- CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan HFC (Hidro Fluoro Carbon)
Kontribusi masing-masing gas
bergantung pada lamanya gas bertahan di atmosfer. Salah satu gas yang mampu
bertahan cukup lama di atmosfer adalah CO2. Beberapa dekade
terakhir, emisi gas CO2 di udara semakin meningkat akibat aktivitas
manusia. Contoh aktivitas manusia yang menghasilkan banyak emisi gas CO2
maupun gas rumah kaca lainnya adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan bahan bakar batu bara
secara berlebihan untuk bidang industri dan pembangkit tenaga listrik.
2. Penggunaan
bahan bakar kendaraan bermotor.
3. Penggunaan CFC pada kulkas maupun AC.
4. Pembakaran hutan secara besar-besaran.
5. Industri pertanian dan peternakan.
6. Penebangan liar.
C. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Secara
sederhana efek rumah kaca terjadi akibat terperangkapnya gelombang panas oleh
partikel-partikel rumah kaca di atmosfer dalam sistem biosfer, terjadinya
seperti ini :
- Gelombang panas pertama-tama dipancarkan oleh matahari ke bumi dalam bentuk gelombang pendek.
- Selanjutnya berbagai benda di bumi menerima gelombang pendek tersebut dan menyerapnya. Selain menyerap gelombang pendek, benda-benda di bumi juga memantulkannya kembali dalam bentuk gelombang panjang (gelombang panas terasa).
- Gelombang panjang inilah yang tidak semuanya bisa menembus atmosfer menuju ke luar angkasa akibat banyaknya partikel-partikel rumah kaca di atmosfer sehingga gelombang panjang ini dipantulkan kembali ke permukaan bumi dan membuat suhu udara semakin panas.
D. Dampak Efek Rumah Kaca
1. Naiknya suhu permukaan Bumi
Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Para ahli menyatakan bahwa pemanasan global yang terjadi sekarang diakibatkan oleh emisi rumah kaca pada masa lalu.
2. Mencairnya es di kutub
Jika suhu permukaan Bumi mengalami kenaikan akibat
efek rumah kaca, bukan tidak mungkin bongkahan es di kutub utara dan selatan
akan mencair dalam jumlah besar.
3. Rusaknya ekosistem
Kenaikan suhu permukaan Bumi secara signifikan
mampu menyebabkan rusaknya habitat makhluk hidup. Akibatnya ekosistem akan
terancam rusak.
4. Naiknya ketinggian permukaan air laut
Mencairnya es di kutub berpengaruh pada ketinggian
permukaan air laut. Semakin banyak es yang mencair, semakin bertambah
ketinggian permukaan air laut.
5. Tingkat keasaman air laut akan meningkat
Gas rumah kaca yang diemisikan ke udara sebagian
akan terserap oleh air laut. Jika kadar gas tersebut semakin banyak, tentu yang
terserap oleh air laut juga semakin banyak. Akibatnya, laut menjadi semakin
asam.
E. Cara Menanggulangi Meningkatnya Efek Rumah Kaca
1. Hemat energi listrik
Gunakan pemakaian listrik seperlunya saja. Dengan
begitu, Quipperian sudah berkontribusi dalam mengurangi pemakaian batu bara
yang bisa menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara.
2. Beralih dari pupuk nonorganik ke pupuk organik
Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu
berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik
dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah, kok. Jika
pemakaian pupuk nonorganik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan
berkurang.
3. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin
masih jarang ditemukan di Indonesia. Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah
panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar tersebut dikatakan ramah
karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.
4. Mengolah limbah peternakan
Limbah merupakan salah satu penyumpang gas rumah
kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk mengurangi emisi karbondioksida maupun
metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai
sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.
5. Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan yang telah ditebang
merupakan salah satu solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara.
Seperti kamu tahu bahwa tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air
sebagai bahan baku fotosintesis.
6. Batasi penggunaan plastik
Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit
terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah,
salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya. Nah, pembakaran itu akan
menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi
penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas
kain saat berbelanja.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar