Halo,
nama saya Nur Raihani mahasiswi dari Universitas Gunadarma jurusan Psikologi. Disini Saya akan memberitahu apa-apa saja Senyawa Terbaru yang bermanfaat bagi kehidupan Manusia, berikut penjelasannya.
Badan Tenaga Nuklir Nasional
(BATAN), dalam pemanfaatan iptek nuklir untuk kesejahtaraan masyarakat,
diwujudkan dengan menghasilkan berbagai senyawa bertanda yang bermanfaat di
bidang kesehatan. Senyawa bertanda atau sering disebut dengan labeled
compound ini, menurut peneliti Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
(PSTNT), BATAN, Isti Daruwati dapat berupa senyawa kimia atau bahan obat yang
diberi unsur radioaktif.
"Senyawa ini, kemudian direaksikan
dengan suatu unsur radioaktif, sehingga senyawa yang semula tidak radioaktif
menjadi senyawa yang mengandung unsur radioaktif," kata Isti, seperti
dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Disebutkan Isti,
mengikatkan unsur radioaktif dengan senyawa kimia atau bahan obat tadi dilakukan
dengan mekanisme reaksi kimia yang tidak rumit. Senyawa yang telah ditandai
dengan radioaktif ini, banyak dimanfaatkan di berbagai kegiatan seperti di
bidang industri sebagai perunut atau tracer dan di bidang kesehatan untuk
mendeteksi atau terapi penyakit kanker.
"PSTNT BATAN telah bekerja sama dengan
fakultas farmasi UNPAD dalam mengembangkan senyawa bahan alam, yaitu mangostin
yang ditandai dengan iodium-131. Mangostin ini merupakan isolat dari kulit
manggis yang telah dikenal lama sebagai obat kanker namun perlu dibuktikan
secara ilmiah terlebih dahulu," paparnya.
Untuk menguji apakah senyawa
tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan percobaan
dengan menyuntikkannya ke dalam tubuh hewan percobaan, yakni tikus atau mencit
putih yang menderita kanker. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
apakah senyawa tersebut bergerak ke target sel kanker atau tidak.
"Dengan adanya unsur radioaktif dari bahan
alam ini, maka akan memudahkan para peneliti dalam menentukan potensi bahan
alam tersebut sebagai obat kanker," tuturnya.
Isti menjelaskan, senyawa bertanda yang digunakan
adalah Teknesium (99mTc-siprofloksasin), yaitu senyawa bertanda untuk
mendeteksi adanya infeksi di dalam tubuh.
"Senyawa bertanda 99mTc-siprofloksasin
disuntikkan melalui ekor tikus putih yang telah mendapat perlakuan berupa
implantasi nanopartikel di gusi. Apabila kondisi penyembuhan pada gusi
berangsur baik, maka akan terjadi penurunan akumulasi 99mTc-siprofloksasin
dalam gusi tersebut," jelasnya.
-
Senyawa Baru untuk Antibiotik dan Pestisida
Seorang peneliti yang
juga dosen senior Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan Tengah
(Kalteng), Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa
1,3-oxaphospholes. Kepala Lembaga Penelitian Unpar tersebut membenarkan ia
berhasil menemukan senyawa baru 1,3-oxaphospholes itu, saat diwawancarai di di
Palangkaraya, Jumat (11/9).
Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang
ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik
dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus. "Saat berada
studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan
derivat-derivatnya (turunannya)," katanya. Dari 40 senyawa baru tersebut
30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman, sebuah lembaga farmasi yang ada
di jerman.
Sementara 10 senyawa baru lainnya masih
dikembangkan mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis.
Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama
dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen
pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.
Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar
tersebut, penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang
terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.
Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk
Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.
Pengembangan penelitian
ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM
Universite Montpellier II Perancis. Penemuan senyawa-senyawa baru tersebut
sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di Eropa dan Asia seperti
perancis, Inggris, Jerman, dan jepang. "Sebagian juga sudah dipublikasikan
pada jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, European Jounal of
Organik Chemistry, Journal of Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and
Silicon," katanya. Ia menemukan senyawa itu saat ia mengambil program
doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM Universite Montapellier II, Perancis.
-
Senyawa Baru untuk Ketergantungan Nikotin dan
Alkohol
Ada dua senyawa baru yang mungkin
efektif dalam mengobati ketergantungan alkohol dan nikotin pada saat yang bersamaan,
senyawa tersebut ditemukan oleh para peneliti di Klinik Ernest Gallo dan Pusat
Penelitian di Universitas California, San Francisco, serta Pfizer Inc.
Dalam
sebuah makalah yang diterbitkan dalam Neuropsychopharmacology edisi 3 November
2010, para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada tikus secara
signifikan diturunkan oleh dua senyawa yang ditargetkan ke reseptor asetilkolin
neuronal nicotinic (nAChR) subtipe {alpha}3{beta}4*.
nAChRs
merupakan protein yang ditemukan di dalam otak dan sistem saraf pusat lebih
luas yang memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Baru-baru ini studi genetika
manusia telah menunjukkan bahwa pengkodean gen subtipe {alpha}{3}beta4* sangat
signifikan bagi kerentanan terhadap ketergantungan alkohol dan nikotin.
“Masalah
ini telah menerjemahkan temuan-temuan genetik penting dalam pengobatan yang
lebih efektif bagi manusia,” kata rekan penulis senior, Selena E. Bartlett,
PhD, direktur kelompok Pengembangan Praklinis di Center Gallo. Penulis utama
studi ini adalah Susmita Chatterjee, PhD, dari Pusat Gallo.
Pekerjaan
telah dilakukan dalam kolaborasi dengan para ilmuwan yang dipimpin oleh
rekan-penulis senior, Hans Rollema, PhD, dalam Neuroscience Research Unit di
Pfizer Inc.
Salah
satu senyawa baru, CP-601932, telah dinyatakan aman pada manusia dalam sebuah
studi klinis, catat Bartlett. Dia merekomendasikan sebuah studi klinis untuk
mengevaluasi efikasi senyawa dan potensi manfaat baik dalam mengobati
ketergantungan alkohol dan nikotin. Senyawa lainnya yang juga dikembangkan oleh
Pfizer adalah PF-4575180.
“Kecanduan
alkohol dan nikotin seringkali diperlakukan sebagai gangguan yang terpisah,”
kata Bartlett, “terlepas dari kenyataan bahwa 60 hingga 80 persen peminum berat
juga menghisap tembakau. Sangat sedikit strategi yang efektif untuk mengobati
gangguan ini secara terpisah, apalagi secara bersamaan. Data kami menunjukkan
bahwa dengan menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan bisa mengobati
ketergantungan alkohol dan nikotin dengan satu obat.” Bartlett menambahkan.
Penelitian
ini didukung pendanaan dari National Institute of Health, Departemen Pertahanan
AS, Negara Bagian California, Yayasan BLANCEFLOR Boncompagni-Ludovisi, Bildt
née, Yayasan Swedia-Amerika, dan Insamlingsstiftelsen Hjärnfonden/Yayasan Otak
Swedia.
Sumber :